PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia atau juga
yang bisa disebut dengan orang
dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia
yang tahu”), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka
dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling
utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin
seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa
sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita.Penggolongan yang lainnya adalah seperti
berdasarkan usia,bayi,balita,anak-anak,remaja,dewasa,dan orang tua
Manusia adalah mahluk yang luar biasa
karena diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai mahluk yang sempurna. Kita
merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia
tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan
dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa
ahli-ahli seperti:
ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Pengertian Hakekat Manusia
Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang
sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu
adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan
tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya, karena itu muncul
kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari
hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt.
Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah di muka dumi ini.Dikitab suci menerangkan
bahwa manusia berasal dari tanah.
Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum Ialah
Sebagai Berikut:
Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya
perspektif filasafat, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan
spiritualitas Islam atau tasawuf, anatar lain :
a. Dalam perspektif filsafat.
Disimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang
berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intelektual itulah
manusia dapat berpikir, menganalisis, memperkirakan, meyimpulkan,
membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia
dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antara yang salah dan yang
benar.
1. Hakekat Manusia
Pada saat-saat tertentu dalam perjalanan
hidupnya, manusia mempertanyakan tentang asal-usul alam semesta dan asal-usul
keber-ada-an dirinya sendiri. Terdapat dua aliran pokok
filsafat yang memberikan jawaban atas
pertanyaan tersebut, yaitu Evolusionisme dan
Kreasionisme (J.D. Butler, 1968). Menurut Evolusionisme,
manusia adalah hasil puncak dari mata
rantai evolusi yang terjadi di
alam semesta. Manusia sebagaimana halnya alam
semesta ada dengan sendirinya berkembang dari alam itu
sendiri, tanpa Pencipta. Penganut aliran ini antara lain Herbert Spencer,
Charles Darwin, dan Konosuke Matsushita. Sebaliknya, Kreasionisme
menyatakan bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta adalah
ciptaan suatu Creative Cause atau Personality, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Penganut aliran ini antara lain Thomas Aquinas . Memang kita
dapat menerima gagasan tentang adanya
proses evolusi di alam semesta termasuk pada diri
manusia, tetapi tentunya kita menolak pandangan
yang menyatakan adanya manusia di alam semesta semata-mata sebagai hasil
evolusi dari alam itu sendiri, tanpa Pencipta.
2. Wujud dan Potensi Manusia.
Wujud Manusia. menurut penganut
aliran Materialisme yaitu Julien de La Mettrie
bahwa esensi manusia semata-mata bersifat
badani, esensi manusia adalah tubuh atau fisiknya.
Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan, spiritual atau rohaniah
dipandangnya hanya sebagai resonansi dari
berfungsinya badan atau organ tubuh. Tubuhlah yang
mempengaruhi jiwa. Contoh: Jika ada organ tubuh luka muncullah rasa
sakit. Pandangan hubungan antara badan dan
jiwa seperti itu dikenal sebagai Epiphenomenalisme
(J.D. Butler, 1968). Bertentangan dengan gagasan Julien
de La Metrie, menurut Plato salah seorang
penganut aliran Idealisme -bahwa esensi
manusia bersifat kejiwaan/spiritual/rohaniah. Memang
Plato tidak mengingkari adanya aspek
badan, namun menurut dia jiwa mempunyai
kedudukan lebih tinggi daripada badan.
b. Dalam Perspektif Ekonomi.
Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk
ekonomi, yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan
ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat-hajat ekonomi atau
kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
c. Dalam
Perspektif Sosiologi.
Manusia adalah makhluk social yang sejak
lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Bahkan, pola
hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal
yang dinafikkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
d. Dalam Perspektif Antropologi.
Manusia adalah makhluk antropologis yang
mengalami perubahan dan evolusi. Ia senantiasa mengalami perubahan dan
perkembangan yang dinamis.
e. Dalam
Perspektif Psikologi.
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa.
Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan
jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan berkemauan.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang
mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan kondisi lingkungannya.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh
suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap
lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya
aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam
berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster - protes dan di Negara
Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur
kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam cara berpakaiannya.
Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut
memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya
daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan.Terdapat
beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang
dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun.
Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas
kepribadian yang sangat unik.
Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi
dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong
royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan
suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur
juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah
masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih
dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang
melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah.
Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu
tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah
satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
Pengertian Kebudayaan
Sedangkan Pengertian Kebudayaan
menurut Koentjaraningrat yang sebagaimana telah dikutip oleh Budiono K yaitu
menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan ialah seluruh sistem
gagasan, rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan
masyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Maka berdasarkan
pengertian tersebut ini berarti bahwa ada pewarisan budaya-budaya leluhur lewat
sebuah proses pendidikan.
Budaya dan kebudayaan sudah ada
ketika manusia berpikir, berkarya dan berkreasi. Bahkan akan senantiasa
menunjukkan mengenai pola pikir dan interpretasi manusia pada lingkungannya.
Dalam kebudayaaan ini pula terkandung nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
setempat dan hal ini menuntun untuk memaksa manusia dalam berperilaku yang
sesuai dengan budayanya. Di antara kebudayaan yang satu dengan lainnya ternyata
mempunyai sebuah perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup dan berperan
serta pada adat istiadat atau tradisi yang dihormati. Adat istiadat atau tradisi
yang berbeda inilah antara yang satu dengan lainnya tak dapat dikatakan tentang
benar atau salahnya, karena hal ini merupakan sebuah penilaian yang selalu
terikat pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan sangat berpengaruh besar
pada kepribadian seseorang. Dan sebaliknya juga yaitu bahwa dalam pengembangan
kepribadian manusia dibutuhkan kebudayaan dan kebudayaan ini akan terus
berkembang lewat kepribadian tersebut. Jadi untuk sebuah masyarakat yang maju,
yang menjadi kekuatan penggeraknya ialah individu-individu yang ada di
dalamnya. Maka semakin tinggi sebuah kebudayaan masyarakat akan bisa dilihat
melalui karakter, kualitas dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan merupakan dua
hal yang saling berkaitan erat. Seseorang yang memiliki perilaku berdasarkan
nilai-nilai budaya, terutama nilai moral dan etika maka akan disebut sebagai
manusia yang berbudaya. Kemudian berkenaan pada perkembangan diri manusia juga
tidak bisa terlepas oleh nilai-nilai kebudayaan yang berlaku. Kebudayaan dan
masyarakat mempunyai kekuatan yang mampu dalam pembentukan dan pengontrolan
individu. Bahkan ditambah lagi manusia yang sebagaimana sebagai makhluk
individu juga merupakan makhluk sosial, sehingga perkembangan dan perilaku
individu cenderung dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau dapat dikatakan juga
sebagai peran untuk membentuk karakter manusia yang tepat dengan menggunakan
pendekatan budaya.
Hal
itu merupakan faktor yang begitu penting dan harus dimiliki oleh setiap
kebudayaan dalam menunjukkannya.
1.
Bahasa
Bahasa
dalam unsur kebudayaan ialah sistem perlambangan secara arbitrel dan dibentuk
atas unsur bunyi ucapan oleh manusia dan berfungsi sebagai gagasan dalam sarana
interaksi atau komunikasi bersama.
2.
Sistem pengetahuan
Sistem
pengetahuan ini bermaksud bahwa semua hal diketahui oleh manusia dalam suatu
kebudayaan tentang lingkungan alam dan sosialnya yang berdasarkan pada asas –
asas susunan yang tertentu.
3.
Organisasi sosial
Organisasi
ini merupakan sistem secara keseluruhan yang mengatur semua aspek
kehidupan masyarakat dan juga salah satu dari unsur kebudayaan yang bersifat
universal.
4.
Sistem teknologi dan peralatan hidup
Merupakan
sebuah rangkaian dengan konsep dan segala aktivitas yang berkaitan pada
pemeliharaan, pengadaan dan penggunaan sarana hidup manusia dengan
kebudayaannya.
5.
Sistem mata pencarian hidup
Merupakan
suatu rangkaian kegiatan masyarakat dengan bertujuan untuk memenuhi segala
kebutuhan hidup yang secara langsung maupun tidak langsung berada dalam konteks
kebudayaan.
6.
Kesenian
Merupakan
sistem keindahan yang diperoleh dari hasil kebudayaan dan memiliki makna serta
nilai yang begitu mendukung akan eksistensi kebudayaan tersebut.
7.
Sistem religi
Merupakan
serangkaian akan sebuah keyakinan yang berkaitan pada alam gaib, kegiatan
upacara dan sarana lainnya yang mendukung serta memiliki fungsi untuk
melaksanakan komunikasi sesama manusia dengan kekuatan alam gaib tersebut.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-Unsur Kebudayaan
1.
Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan
produk manusia sebagai homo
religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan
pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah,
namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana
manusia bekerja sama untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem pengetahuan.
Merupakan
produk manusia sebagai homo sapiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri,
disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui
bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas.
Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
4.
Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi.
Merupakan
produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus meningkat,
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirarmya
yang eerdas dan dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih mampu meneukupi
kebutuhannya daripada binatang
6.
Bahasa.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens.
Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam
bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalam bentuk
bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk
bahasa tulisan.
7.
Kesenian.
Merupakan
hasil dari manusia sebagai homo
aestetieus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya
untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang
semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian,
Cultural-universal
tersebut, dapat dijabarkan lagi ke dalam
unsur-unsur yang lebih kecil. Disebut kegiatan-kegiatan
kebudayaan atau cultural activity Contoh cultural
universal pencaharian hidup dan ekonomi, antara
lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian,
peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dll. Cultural
activity dapat dibagi lagi menjadi unsur-unsur yang
lebih kecil lagi yang disebut
trait-complex.Misalnya kegiatan pertanian
menetap meliputi unsur-unsur irigasi,
sistem pengolahan tanah dengan baiak, sistem hak milik atas
tanah, dan lain sebagainya. Selanjutnya trait-complex mengolah tanah
dengan bajak, akan dapat dipecah-pecah ke dalam unsur-unsur yang lebih
kecil lagi,misalnya hewan-hewan yang menarik bajak,teknik mengendalikan
bajak, dan seterusnya. Akhimya sebagai unsur kebudayaanterkecil yang
membentuktrait. adalahitems contoh, alat bajak terdiri dari gabungan alat-alat
atau bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang dapat dilepaskan.
WUJUD
KEBUDAYAAN
Pernahkan kita menyadari,betapa banyak dan beragamnya
kebudayaandisekitar kita,terlebih di negara Indonesia ini. Jika dilihat
lebihdekat,ada banyak macam ragam budaya dari Sabang sampai Merauke
yangseharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bangga memilikinya.Kebudayaan yang
dikenal luas dalam masyarakat mempunyai beberapa wujud,diantaranya adalah ::
a.Budaya
sebagai Sistem gagasan
Budaya sebagai sistem gagasan yang
sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di foto, karena berada di dalam alam pikiran
atau perkataan seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan
buku.Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap
dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya
berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang
kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya
yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Jadi, nilai budaya adalah “gagasan”
yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial
budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan
atau sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini
akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu
lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya.
b.Ide atau
gagasan tentang kebudayaan
JJ. Hogman dalam bukunya “The World
of Man” membagi budaya dalam tiga wujud yaitu: ideas, activities, dan
artifacts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku “Pengantar Antropologi”
menggolongkan wujud budaya menjadi:
- Kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide, gagasan, nilai-nilai dan norma, peraturan dan sebagainya.
Wujud
kebudayaan dalam konteks ini adalah wujud idiil dari kebudayaan yang bersifat
abstrak. Kebudayaan dalam arti ini berfungsi sebagai adat-istiadat yang
mengatur, mengendalikan, dan member arahan pola perilaku dan perbuatan dari
masyarakat yang hidup dalam lingkup kebudayaan tersebut. Contoh wujud
kebudayaan ini adalah sistem nilai budaya, norma, hukum, dan
peraturan-peraturan semacam sopan santun dan lain sebagainya.
- Kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud
kebudayaan dalam konteks ini disebut sebagai sistem sosial yang terdiri dari
aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, bergaul berdasarkan pola tata
perilaku tertentu. Wujud kedua kebudayaan ini lebih konkret karena bisa diamati
dan didokumentasikan.
- Kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ketiga kebudayaan ini
merupakan kebudayaan fisik dan merupakan kebudayaan yang paling konkret,
misalnya bangunan, artefak, candi-candi, gedung bertingkat, rumah, dan
lain-lain.
c.Aktifitas Kebudayaan
Ada berbagai
aktifitas kebudayaan yang tampak dari perilaku manusia setiap harinya. Secara
tidak langsung kegiatan itu dapat dilihat seperti kegiatan tari, musik, drama
dan teater, ekspresi grafis, seni pahat, seni lukis dan kerajinan, bercerita,
puisi dan fiksi, juga disebut kesenian. Kesemuanya itu unik dalam bentuk
komunikasinya dan karenanya unik juga dalam caranya memunculkan makna, suasana
dan perasaan. Keunikannya juga terletak pada bagaimana kita dapat
mengekspresikan berbagai kualitas, kontras dan nuansa serta bagaimana ini
semua, jika diinginkan, dilebur menjadi pengalaman dan pemahaman yang holistik.
Kegiatan ini juga dapat mengetengahkan ciri dari masa lalu, ciri kontemporer,
dan impian akan masa depan serta fantasi yang tidak realistis.
Oleh karena
itu, kegiatan atau aktifitas budaya dapat:
· Memelihara warisan budaya
· Menciptakan, membangkitkan,
mengabstraksikan dan memberi struktur serta bentuk pada perasaan dan pikiran
yang terintegrasi
· Memadukan gerakan, ritme, bunyi dan
bentuk
· Memadukan gerakan atau bunyi di satu
pihak dan keheningan di pihak lain
· Memadukan ketegangan dan kelemasan
· Memadukan ruang, waktu, kekuatan dan
alur
· Memadukan raga dan jiwa atau fisik
dan spiritual
· Memadukan sandiwara dan ritual
· Memadukan kebenaran dan dongeng,
fakta, fantasi dan impian
· Memadukan kepentingan pribadi dan
kepentingan umum atau masyarakat
Hubungan manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan
yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari
kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu
sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga
dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan
salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan
kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut
merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu
kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu
tercipta oleh manusia.
- Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di
antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya
pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di
masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas
mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pula pada setiap individu.
4)
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.