Selasa, 27 Oktober 2015

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pariwisata



Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yangberkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakanuntuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yangstrategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalahsemua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Pariwisata tidak dipungkiri lagi berfungsi sebagai motor penggerak perekonomian di Bali. Dalam hal ini pariwisata menimbulkan multiflier effect bagi seluruh aktivitas ekonomi di Bali. Sebagai contoh : Pariwisata membutuhkan sarana akomodasi, restoran, bar dan fasilitas penunjang lainnya. Satu buah hotel yang didirikan akan menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu hotel membutuhkan berbagai supplier untuk memasok kebutuhan hotel. Tenaga kerja yang diserap hotel juga membutuhkan berbagai macam kebutuhan hidupnya, sehingga muncul berbagai macam pusat perbelanjaan, demikian seterusnya rantai ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata sebagai akibat dari multilier effect tersebut.
TIK, sangat menunjang perkembangan pariwisata, dengan TIK maka informasi dan komunikasi dapat dilakukan dengan sangat cepat, efisien dan akurat yang mampu mereduce human error. Sebagai contoh alikasi TIK, yakni penggunaan software LIBICA, FIDELIO sebagai Program Piranti Lunak Hotel Information System. Dengan menggunakan software tersebut informasi mengenai kepastian pemesanan kamar, kepastian rekening tamu, informasi tamu yang akan datang ke hotel, tamu yang sedang tinggal di hotel dan tamu yang akan meninggalkan hotel. Informasi yang cepat, tepat dan akurat tersebut akan membuat tamu puas dan senang tinggal dihotel. Kepuasan tamu akan menyebabkan tamu akan kembali lagi untuk berlibur di Bali dan tinggal di hotel tersebut. Jika dikaitkan dengan tujuan berdirinya sebuah hotel, yakni : Profit through guest satisfaction, and get a repeat business through word of mouth communication, peranan TIK dirasakan sangat vital. Kondisi ini berlaku juga untuk perusahaan lainnya yang berperan sebagai entitas ekonomi (mengelola sumber daya yang ada untuk dapat ditukarkan kepada pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar/konsumen sehingga tercapai kepusan pasar/konsumen)
Dari sisi Ekonomi, yang berfungsi untuk mengelola seluruh sumber daya (man, material, money,machine, method, market) melalui fungsi manajemen (planning, organising, actuating, controlling dan evaluating) sehingga mampu menciptakan produk yang memiliki nilai/value yang mampu memuaskan kebutuhan konsumen, peranan ekonomi dan pariwisata merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Mengacu pada definisi pariwisata : Suatu fenomena yang menyebabkan perpindahan orang dari satu tempat (tempat tinggalnya) ke tempat yang bukan tempat tinggalnya untuk kebutuhan bersenag-senang (leisure), tidak untuk mencari nafkah, menetap dan tidak untuk tujuan vokasional, dimana perpindahan ini membutuhkan berbagai sarana dan prasarana pariwisata. Pada poin ini, kebutuhan sarana dan prasarana pariwisata semestinya dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi, khususnya (Manajemen : Keuangan, pemasaran,sdm dan operasional) serta akuntansi.
  1. Dengan manajemen keuangan, maka perusahaan-perusahaan dalam indusri pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan menggunakan alternative sumber-sumber pendanaan yang murah serta mampu menginvestasikannya pada sector yang menguntungkan.
  2. Dengan manajemen pemasaran, maka perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan menciptakan produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar.
  3. Dengan manajemen sumber daya manusia, maka perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata akan mampu mengelola sumber daya manusia, sebagai kunci sukses persaingan bisnis.
  4. Dengan manajemen operasional, maka perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan memperhatikan konsep keberlanjutan (sustainability) melalui konsep CSR (Consumen Social Responsibility), menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang tidak mencemari lingkungan.
            Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya peranan Teknologi Informasi ini,maka dapat memudahkan kita untuk memperkenalkan objek –objek wisata yang ada di Indonesia ini. Dalam dunia pariwisata perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan dampak positifnya karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pariwisata mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang terasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Karena para wisatawan sangat mudah untuk menentukan objek wisata yang akan ingin dikunjunginya .
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yangberkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakanuntuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yangstrategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalahsemua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Pariwisata tidak dipungkiri lagi berfungsi sebagai motor penggerak perekonomian di Bali. Dalam hal ini pariwisata menimbulkan multiflier effect bagi seluruh aktivitas ekonomi di Bali. Sebagai contoh : Pariwisata membutuhkan sarana akomodasi, restoran, bar dan fasilitas penunjang lainnya. Satu buah hotel yang didirikan akan menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu hotel membutuhkan berbagai supplier untuk memasok kebutuhan hotel. Tenaga kerja yang diserap hotel juga membutuhkan berbagai macam kebutuhan hidupnya, sehingga muncul berbagai macam pusat perbelanjaan, demikian seterusnya rantai ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata sebagai akibat dari multilier effect tersebut.
TIK, sangat menunjang perkembangan pariwisata, dengan TIK maka informasi dan komunikasi dapat dilakukan dengan sangat cepat, efisien dan akurat yang mampu mereduce human error. Sebagai contoh alikasi TIK, yakni penggunaan software LIBICA, FIDELIO sebagai Program Piranti Lunak Hotel Information System. Dengan menggunakan software tersebut informasi mengenai kepastian pemesanan kamar, kepastian rekening tamu, informasi tamu yang akan datang ke hotel, tamu yang sedang tinggal di hotel dan tamu yang akan meninggalkan hotel. Informasi yang cepat, tepat dan akurat tersebut akan membuat tamu puas dan senang tinggal dihotel. Kepuasan tamu akan menyebabkan tamu akan kembali lagi untuk berlibur di Bali dan tinggal di hotel tersebut. Jika dikaitkan dengan tujuan berdirinya sebuah hotel, yakni : Profit through guest satisfaction, and get a repeat business through word of mouth communication, peranan TIK dirasakan sangat vital. Kondisi ini berlaku juga untuk perusahaan lainnya yang berperan sebagai entitas ekonomi (mengelola sumber daya yang ada untuk dapat ditukarkan kepada pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar/konsumen sehingga tercapai kepusan pasar/konsumen)
Dari sisi Ekonomi, yang berfungsi untuk mengelola seluruh sumber daya (man, material, money,machine, method, market) melalui fungsi manajemen (planning, organising, actuating, controlling dan evaluating) sehingga mampu menciptakan produk yang memiliki nilai/value yang mampu memuaskan kebutuhan konsumen, peranan ekonomi dan pariwisata merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Mengacu pada definisi pariwisata : Suatu fenomena yang menyebabkan perpindahan orang dari satu tempat (tempat tinggalnya) ke tempat yang bukan tempat tinggalnya untuk kebutuhan bersenag-senang (leisure), tidak untuk mencari nafkah, menetap dan tidak untuk tujuan vokasional, dimana perpindahan ini membutuhkan berbagai sarana dan prasarana pariwisata. Pada poin ini, kebutuhan sarana dan prasarana pariwisata semestinya dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi, khususnya (Manajemen : Keuangan, pemasaran,sdm dan operasional) serta akuntansi.
  1. Dengan manajemen keuangan, maka perusahaan-perusahaan dalam indusri pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan menggunakan alternative sumber-sumber pendanaan yang murah serta mampu menginvestasikannya pada sector yang menguntungkan.
  2. Dengan manajemen pemasaran, maka perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan menciptakan produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar.
  3. Dengan manajemen sumber daya manusia, maka perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata akan mampu mengelola sumber daya manusia, sebagai kunci sukses persaingan bisnis.
  4. Dengan manajemen operasional, maka perusahaan-perusahaan dalam industri pariwisata akan mampu mengelola usahanya dengan memperhatikan konsep keberlanjutan (sustainability) melalui konsep CSR (Consumen Social Responsibility), menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang tidak mencemari lingkungan.
            Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya peranan Teknologi Informasi ini,maka dapat memudahkan kita untuk memperkenalkan objek –objek wisata yang ada di Indonesia ini. Dalam dunia pariwisata perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan dampak positifnya karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pariwisata mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang terasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Karena para wisatawan sangat mudah untuk menentukan objek wisata yang akan ingin dikunjunginya .

Sabtu, 24 Oktober 2015

BUDAYA, KREATIVITAS dan INOVASI



1.    PENGERTIAN DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

Adapun pengertian Budaya Organisasi menurut beberapa ahli, yaitu :
1.Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
2.Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
3.Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.

FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
1.Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
2.Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3.Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
4.Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
5.Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.


2. TIPOLOGI BUDAYA ORGANISASI
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.


3. KREATIVITAS INDIVIDU DAN TEAM PROSES INOVASI
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi, taktik, dan eksekusi. Dalam pitching konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena mandek di tingkat eksekusi. Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang, mulai dari atasan hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan inovator sangat memperhatikan masalah pelatihan karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi, perusahaan terus berusaha untuk mendemokratisasikan inovasi.


PERUBAHAN dan PENGEMBANGAN ORGANISASI



1. PENGERTIAN PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PENGERTIAN PERUBAHAN ORGANISASI

Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

2. LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN ORGANISASI
Langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi, Langkah tersebut terdiri dari :
1.   Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
2.   Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
3.   Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
4.   Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5.   Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
6.   Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7.   Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8.   Mengubah tata aliran kerja.
9.   Mengubah peralatan kerja.
10.        Mengubah prosedur kerja.
11.        Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.

3. PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASISemua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.

Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiantujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

4. IMPLIKASI MANAJERIAL
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini. Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.

DESAIN dan STRUKTUR ORGANISASI



1.    DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
1.Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
2.Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
3.Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

2. DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa-numeral
9. Proyek atau matriks

Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi.
kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

Departementalisasi Divisional :Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.


3. MODEL-MODEL DESAIN ORGANISASI
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
1. Desain Organisasi Mekanistik.
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
2. Desain Orgranisasi Orgranik.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya.


4. IMPLIKASI MANAJERIAL DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.

http://philipus-k-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-68321-Umum-Penataan%20Struktur%20dan%20Desain%20Organisasi.html