Sistem cerdas adalah
sistem yang dapat mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia
untuk berinteraksi dengan keadaan eksternal suatu sistem. Sebagian kecil dari
tingkat kecerdasan itu antara lain: kemampuan untuk dilatih, mengingat kembali
kondisi yang pernah dialami, mengolah data-data untuk memberikan aksi yang
tepat sesuai yang telah diajarkan, dan kemampuan menyerap kepakaran seorang
ahli melalui perintah yang dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman tertentu.
Sub-bab berikut membahas secara singkat tiga buah sistem cerdas yang dimaksud.
SISTEM
CERDAS BERBASIS PENGETAHUAN
Sistem cerdas berbasis pengetahuan adalah sistem yang memiliki kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli. Sistem ini ditunjukkan pada Gambar 2.1 memiliki sebuah blok utama berupa basis pengetahuan yang berisi informasi kepakaran. Informasi kepakaran dijabarkan algoritma cerdas, dan komponen prakondisi isyarat yang mengatur kerja sensor-sensor. Algoritma cerdas inilah yang memutuskan aksi-aksi yang tepat untuk setiap keadaan/status sistem.
Contoh kepakaran yang bisa disimpan oleh sistem ini antara lain adalah kepakaran untuk menghindari rintangan-rintangan, kepakaran untuk menginjeksi pupuk dengan takaran yang tepat [2], memisahkan obyek-obyek sesuai dengan klasifikasi tertentu [3], atau kepakaran untuk mengenal dengan baik kondisi obyek hasil pertanian yang hendak dipanen [4]. Kepakaran ini tentunya harus didukung oleh sensor dengan presisi yang memadai.
Sistem cerdas berbasis pengetahuan adalah sistem yang memiliki kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli. Sistem ini ditunjukkan pada Gambar 2.1 memiliki sebuah blok utama berupa basis pengetahuan yang berisi informasi kepakaran. Informasi kepakaran dijabarkan algoritma cerdas, dan komponen prakondisi isyarat yang mengatur kerja sensor-sensor. Algoritma cerdas inilah yang memutuskan aksi-aksi yang tepat untuk setiap keadaan/status sistem.
Contoh kepakaran yang bisa disimpan oleh sistem ini antara lain adalah kepakaran untuk menghindari rintangan-rintangan, kepakaran untuk menginjeksi pupuk dengan takaran yang tepat [2], memisahkan obyek-obyek sesuai dengan klasifikasi tertentu [3], atau kepakaran untuk mengenal dengan baik kondisi obyek hasil pertanian yang hendak dipanen [4]. Kepakaran ini tentunya harus didukung oleh sensor dengan presisi yang memadai.
Biasanya suatu “sistem cerdas” dapat dibagi menjadi
beberapa bagian:
1.Basis
pengetahuan knowledge-base adala berisi pengetahuan yang spesifik mengenai domain tertentuyang mana basis pengetahuan
ini dapat diperbaharui sesuai dengan tingkat kemampuan seorang expert terhadap
pemecahan suatu masalah,
2.Mesin
inferensi Inference Engine adalah sustu program yang bertugas mengolah
data masukan sesuai pengetahuan dalam
basis pengetahuan, menurut kaidah-kaidah tertentu.
3.Bagian
kendali/user interface: bagian yang berkomunikasi langsung dengan pengguna user
sistem. Ada dua macam- macam mesin inferensi, yaitu yang bersifat pasti deterministik
dan probabilistik.
Kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1.
Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik. Karena sistem pakar
memberikan jawaban yang konsisten dan logis dari waktu ke waktu. Jawaban yang
diberikan logis karena alasa logiknya dapat diberikan oleh sistem pakar dalam
proses konsultasi.
2.
Memberikan solusi tepat waktu. Kadang kala seorang manajer membutuhkan jawaban
dari pakar, tetapi pakar yang dibutuhkan tidak berada ditempat, sehingga
keputusan menjadi terlambat.
3. Menyimpan
pengetahuan di organisasi. Pengetahuan pakar merupakan hal yang penting dan
kadang kala pengetahuan iniakan hilang jika pakar keluar atau telah pensiun
dari perusahaan.
Kekurangan-kekurangan sebagai berikut:
1. Sistem
pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten. Sistem pakar dirancang
dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur
di diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang cepat berubah-rubah dari waktu ke
waktu.
2. Sistem
pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement. Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga
keputusan akhir pengambilan keputusan jika
melibatkan
kebijaksaaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen.
Referenced